BAB I
PENDAHULUAN
Penyuluhan merupakan proses perubahan perilaku
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup melalui peningkatan
produksi pertanian dan pendapatan. Untuk mencapai maksud tersebut kegiatan
penyuluhan mesti dirancang sesuai dengan kebutuhan petani untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
petani, sehingga mengetahui kebutuhan petani merupakan faktor penentu sekaligus
celah masuk (entry-point) dalam
menetapkan kegiatan dan materi penyuluhan.
Kebutuhan petani umumnya
dikenal dalam dua jenis, yaitu: kebutuhan nyata (real-needs) dan kebutuhan yang dirasakan (felt-needs)). Kebutuhan
nyata adalah kebutuhan yang mesti dipenuhi segera dan bila tidak terpenuhi maka
akan ada resiko, sedangkan kebutuhan yang dirasakan adalah kebutuhan yang tidak
mengandung resiko bila tidak segera dipenuhi.
Oleh karena itu mencari resolusi untuk mengatasi masalah atau kebutuhan
nyata petani adalah pekerjaan utama dan pertama bagi penyuluh, kemudian barulah
mengupayakan atau mewujudkan kebutuhan yang dirasakan.
Untuk mengetahui kebutuhan
nyata petani, penyuluh harus mengidentifikasi dan observasi langsung pada
kelayan. Kegiatan identifikasi dimaksud
sedapat mungkin dilakukan dengan melibatkan peran serta kelayan (petani
sasaran) secara maksimal. Hasil identifikasi masalah atau kebutuhan petani
memerlukan teknik dan cara dalam menganalisis, sehingga kebutuhan dan masalah
yang ditemukan memiliki akurasi yang tinggi dan merupakan representasi
kebutuhan petani, kelompok, atau masyarakat sesungguhnya.
Berbagai cara atau teknik dalam
menganalisi kebutuhan atau masalah dapat dilakukan, namun yang pasti setiap
cata tersebut haruslah didahului dengan mengidentifikasi masalah atau situasi
wilayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar